ONE SHOT MULTIVIBRATOR
- Untuk mengetahui Pengertian Rangkaian One Shot Multivibrator
- Untuk mengetahui Rangkaian One Shot Multivibrator
- Untuk memahami Cara Kerja Rangkaian One Shot Multivibrator
a. Operational Amplifier
Sebagai penguat dan pengindra sinyal masukkan, baik DC maupun AC. Juga sebagai penguat differensiasi impedansi masukan tinggi, penguat keluaran impedansi rendah.
b. Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai terminal antara dua komponen elektronika. Tegangan pada suatu resistor sebanding dengan arus yang melewatinya (V=IR).
c. Kapasitor
Kapasitor merupakan perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang disebut keping.
d. VSINE
Sebagai sumber tegangan.
e. Ground
Sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting.
f. Dioda Normal
Dioda normal merupakan dioda standar yang paling umum digunakan ataupun dioda penyearah karena biasanya digunakan sebagai penyearah pada pencatu daya.
g. Dioda Zener
Dioda zener adalah jenis dioda yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi di rangkaian reverse bias (bias balik). Karakteristik dioda zener ini adalah dapat melewatkan arus listrik pada kondisi bias terbalik (reverse bias) apabila tegangan mencapai titik tegangan breakdown-nya.
Rangkaian One shot Multivibrator adalah rangkaian astable multivibrator yang mempunyai satu kondisi stabil dan akan kembali kekondisi stabil kembali sesudah ditriger. Rangkaian One shot Multivibrator merupakan rangkaian astable multivibrator dengan ditambahkan rangkaian triger yang terhubung ke kaki non inverting seperti gambar 1. Untuk membuat kondisi output Vo menjadi tidak stabil dapat diberikan sinyal input trigger positif maupun negatif sesuai rancangan seperti gambar 2.
Gambar 1 Rangkaian One Shot Multivibrator
Dari gambar 1 dapat dijelaskan bahwa pada saat keadaan
steady state Vi = 0, Vo = +Vsat sehingga,
maka kapasitor C mengisi (charge) dari Vo melalui R3,
D2, dan C ke ground. Tegangan kapasitor VC < VLT
karena Vcmax = VD = 0,7 Volt.
Gambar 2 Bentuk gelombang tegangan input trigger, tegangan kapasitor Vc dan tegangan output Vo(comparator).
Ketika diberi trigger Vi yang besarnya Vip =2 (–VLT)
(supaya bekerja baik) maka Vo berubah dari +Vsat menjadi -Vsat sehingga C
discharge atau arus discharge dari kapasitor C melalui D1 dan R4
ke output op-amp Vo= - Vsat, sehingga
Pada
input non inverting akan berharga minus dari penjumlahan tegangan Vip = 2 (–VLT)
dengan VUT maka dihasilkan harga sama dengan VLT sehingga
bila dibandingkan dengan input inverting sebesar Vd akan membuat output Vo
berubah dari +Vsat menjadi –Vsat dan Vref berubah menjadi sebesar VLT.
Kapasitor C mengalami discharge sampai Vc £ VLT
maka tegangan output Vo berubah dari -Vsat menjadi +Vsat dan Vref berubah
menjadi sebesar VUT . Untuk membuat waktu kapasitor C saat charge (tC) lebih kecil
adalahdengan memasang R yang lebih kecil. Misalkan R3=0,1 R4 maka tr
(recoverytime) = 0,1 t.
Gambar 3 Rangkaian simulasi dan bentuk gelombang input dan output
4. Prinsip Kerja [Kembali]
Rangkaian gambar 1, mempunyai kondisi stabil dan menetap disana hingga saat di trigger, jika di trigger akan menjungkir ke keadaan tidak stabil bertahan disana sejenak yang lamanya ditentukan oleh konstanta waktu RC. Setelah itu pulsanya akan kembali lagi ke keadaan stabil, semula menunggu saat di triger lagi
5. Rangkaian Simulasi [Kembali]
6. Video [Kembali]
7. File Download [Kembali]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar